Bengkulu Hits – Pejabat Sekda Kabupaten Lebong, Mahmud Siam Pimpin langsung Apel perlawanan atas kesewenang-wenangan Plt Bupati Lebong Drs Fahrurrozi yang telah mengeluarkan Surat Perintah Tugas (SPT) yang menunjuk Fachrurrozi S.Sos., M.Si., sebagai Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Lebong.

Dalam pidatonya di hadapan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai pemerintah daerah, Mahmud Siam dengan tegas menekankan pentingnya melawan tirani birokrasi.

Pernyataannya tersebut menyusul tindakan baru-baru ini yang dianggap melanggar prosedur, termasuk penerbitan Surat Keputusan (SK) pergantian pelaksana tugas Kepala BKPSDM yang dinilai tidak sesuai aturan yang sah.

Mahmud Siam menyoroti penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi dan mengajak semua pihak untuk bersikap tegas dalam menentang hal tersebut.

“Kita harus mengangkat tangan dan bersatu melawan tindakan sewenang-wenang ini,” ujarnya dihadapan ASN BKPSDM Kabupaten Lebong dikutif dari youtube Portalbermano.

Ia juga menegaskan bahwa hanya akan memberikan dukungan kepada penjabat bupati selama kebijakan yang diambil sejalan dengan peraturan hukum yang berlaku.

Lebih lanjut Mahmud Siam menyampaikan keprihatinannya terhadap integritas birokrasi yang kini telah terganggu.

Oleh karena itu, dia merasa perlu mengambil sikap untuk menegakkan hukum dan memastikan tatanan birokrasi tetap berjalan dengan benar.

Dalam pidatonya yang penuh semangat, Mahmud memotivasi para ASN agar tidak merasa takut dalam menghadapi situasi di tempat kerja.
Ia mengingatkan bahwa semangat perjuangan harus selalu ada di dalam diri setiap pegawai, dan menekankan pentingnya solidaritas di antara sesama rekan kerja.

“Jangan pernah takut atau merasa pengecut. Kita harus kuat dan bersatu menghadapi kesewenang-wenangan ini,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Mahmud Siam juga memperingatkan agar semua pihak berhati-hati terhadap pengkhianatan.

Dalam menghadapi tindakan sewenang-wenang di masa depan, terutama yang dilakukan oleh penjabat bupati atau pihak terkait, Mahmud Siam memberikan instruksi yang jelas.

“Usir mereka dengan sopan tiga kali, lalu beri tahu mereka tentang tindakan melanggar hukum yang telah mereka lakukan,” pesannya.

Video yang berdurasi 6 menit 49 detik tersebut memperlihatkan, Mahmud Siam mengajak semua orang untuk memahami masalah hukum yang ada, mengisyaratkan bahwa kemungkinan akan terjadi pertempuran hukum di masa mendatang.

Ia bahkan mengumumkan keadaan darurat dalam birokrasi Lebong dan menegaskan bahwa persatuan adalah kunci utama dalam menghadapi situasi seperti ini.

Di akhir pidatonya, Mahmud kembali menekankan rasa hormatnya kepada penjabat bupati selama tindakan yang diambil tetap dalam koridor hukum.

“Selama mereka mematuhi peraturan, kita akan menghormati mereka. Namun, kita harus selalu mengedepankan pemerintahan yang sah dan adil,” pungkasnya. (NR)