Bengkulu Hits – Forum Petani Lubuk Banyau menyayangkan konflik yang terjadi antara Garbeta dan Lemba Bioa Betunan dengan PT Sandabi Indah Lestari (SIL) terkait penguasaan lahan.

Menurut Forum, tindakan Garbeta yang memperjuangkan tanah adat menyebabkan keresahan di masyarakat.

BACA JUGA:   Klarifikasi Agen PT Alam Makmur Gas Ngawur, Tanya Harga Jual ke Pangkalan Bukan Dengan Masyarakat

Candra, juru bicara Forum, menyatakan bahwa penguasaan lahan dan penghentian aktivitas perkebunan oleh Garbeta seharusnya tidak terjadi karena merugikan banyak pihak.

“Meskipun Forum Petani Lubuk Banyau sempat memiliki permasalahan dengan perusahaan, mereka tidak mengambil tindakan ekstrem seperti menguasai lahan atau menghentikan aktivitas perusahaan, tegas Candra

BACA JUGA:   Truk BBM Diduga Ilegal Tabrak Sepeda Motor di Padang, Solar Subsidi Diduga Disalahgunakan

Candra meminta Kepala Desa Lubuk Banyau segera mengambil langkah tegas untuk mencegah Garbeta beraktivitas di desa Lubuk Banyau.

“Forum menyatakan kesiapan untuk mendukung PT SIL agar Garbeta dan Lembaga Bioa Betunan tidak mengganggu dan menghambat kegiatan perkebunan yang dapat merugikan berbagai pihak,” ucapnya

BACA JUGA:   Mediasi Penyelesaian Konflik PT Agricinal dan Masyarakat Capai Kesepakatan, Dua Tuntutan Warga Belum Terealisasi

Ponco Mujiarjo, Humas PT SIL, mengungkapkan bahwa perusahaan berusaha mencari solusi terbaik secara kekeluargaan.

“Jika Garbeta dan Lembaga Bioa Betunan tetap menguasai lahan, PT SIL tidak menutup kemungkinan akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut,” singkat Ponco (NR)