Bengkulu Hits – Masyarakat Desa Tanah Tinggi mulai mengeluhkan rencana pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit PT Berkat Bumi Sawit (PT BBS) yang berlokasi di Desa Sido Mukti, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara.

Pembangunan pabrik ini diduga telah menyebabkan tanah hasil gusuran alat berat meluap ke sungai, yang merupakan sumber air bersih bagi PAM Desa Tanah Tinggi. Akibatnya, air sungai kini menjadi keruh dan tidak layak untuk digunakan.

Pabrik dengan luas lahan 411,4 hektare ini saat ini sedang dalam proses administrasi konsultasi publik untuk Amdal serta sosialisasi rencana pembangunan dan operasionalnya.

Pj Kepala Desa Tanah Tinggi, Mursidin, membenarkan kejadian ini. Ia menyatakan bahwa pasokan air bersih dari sungai di sekitar calon lokasi pabrik, yang dimanfaatkan warga, kini keruh dan tidak layak digunakan, apalagi untuk dikonsumsi.

“Benar, kemarin ada laporan dari warga dan sudah dibahas dalam musyawarah dengan pihak perusahaan,” ungkapnya melalui sambungan telepon pada Rabu (15/5/2024).

Berdasarkan investigasi media ini, pengurus PAM telah melakukan pemantauan di lokasi bendungan. Hasilnya, mereka menemukan endapan lumpur dan tanah.

Sementara itu, bak penampungan tersebut adalah tempat utama untuk mengalirkan air ke rumah-rumah warga.

“Dengan pertemuan tersebut, kami berharap dapat menemukan solusi terbaik sehingga air PAM tersebut dapat kembali dimanfaatkan oleh warga,” tambahnya.

Diperkirakan sekitar 80 pengguna, warga Desa Tirta Mulya, Tanah Tinggi, memanfaatkan air bersih dari PAM untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi, dan air minum.

Terpisah, Camat Padang Jaya, Soini SE, saat diwawancarai di ruang kerjanya, juga memberikan tanggapan terhadap situasi yang dialami oleh warga Tanah Tinggi.

Camat juga telah melakukan koordinasi dengan perusahaan terkait temuan air bersih yang keruh yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat Tanah Tinggi.

Menurut penjelasan Camat, pabrik yang direncanakan tersebut berada di Desa Sido Mukti dan saat ini sedang dalam proses pengurusan Amdal.

“Kami telah menginformasikan kepada perusahaan untuk mencari solusi terkait masalah PAM. Hari ini, mereka telah berdiskusi dengan masyarakat Tanah Tinggi,” tandasnya.

Dengan adanya kejadian ini, pihak PT BBS dapat segera menemukan solusi yang tepat agar tidak merugikan masyarakat sekitar, terutama dalam hal ketersediaan air bersih yang sangat vital bagi kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Desa Tanah Tinggi pun berharap agar pembangunan pabrik ini tidak menimbulkan dampak negatif yang berkepanjangan bagi lingkungan dan kesehatan mereka (NR)