Bengkulu Utara – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Bengkulu Utara (BU) provinsi Bengkulu, khususnya Komisi III, kembali menggelar rapat kerja penting pada hari kedua pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2023. Dalam kesempatan tersebut, DPRD BU bersama Dinas Pekerjaan Umum berkumpul pada hari Selasa, 19 September 2023.

Rapat kerja yang berlangsung selama hampir 3 jam lebih tersebut akhirnya berakhir pada pukul 18:10 WIB. Rapat ini merupakan momen penting untuk membahas sejumlah usulan dan rencana pembangunan yang telah diajukan oleh masyarakat.

Salah satu usulan yang mendapat perhatian khusus adalah proposal dari masyarakat Desa Taba Tembilang, kecamatan Kota Arga Makmur, terkait kelanjutan pembangunan jalan pengembangan desa menuju objek wisata air terjun Kokoi di dataran Segemuk, serta peluang pengembangan perkotaan.

Jalan ini memiliki titik awal di RT. 5 dan pernah dibangun sepanjang 500 meter pada APBD perubahan tahun 2022 lalu. Namun, harapan masyarakat untuk melihat kelanjutan pembangunan tersebut seakan pupus.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Herliyanto, S.IP, dan dihadiri oleh anggota Komisi III seperti Pitra Martin, Ahmad Nasution, Agusriyadi, Parmin, Sudarman, Emi Arfanita, Nopriadi, Salamun, dan Febri Yudirman, tidak ditemukan adanya anggaran untuk melanjutkan pembangunan jalan pengembangan desa menuju objek wisata air terjun Kokoi di dataran Segemuk, maupun peluang pengembangan perkotaan di RT. 5 Desa Taba Tembilang.

Pitra Martin, yang merupakan Ketua Komisi III DPRD BU, mengungkapkan, “Usulan kelanjutan pembangunan jalan pengembangan desa menuju objek wisata air terjun Kokoi di dataran Segemuk, maupun peluang pengembangan perkotaan kota Arga Makmur, di RT. 5 Desa Taba Tembilang tidak terealisasi pada anggaran APBD Perubahan tahun 2023. Pihak kami telah berjuang untuk usulan ini, namun dinas terkait memberikan alasan bahwa tidak ada anggaran yang tersedia.”

Tidak terealisasinya usulan pembangunan jalan ini tentu menjadi kabar yang disayangkan bagi masyarakat Desa Taba Tembilang dan sekitarnya.

Harapan untuk memperbaiki akses ke objek wisata air terjun Kokoi dan potensi pengembangan perkotaan di kawasan tersebut masih belum terwujud. (Adv)