Lebong – Setelah viral di media sosial, Reka Susanti, seorang warga Desa Air Kopras, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, yang mengalami gangguan jiwa dan kembali dikerangkeng oleh keluarganya, akhirnya dievakuasi pada Jumat (31/01/2025) sore.

Tim khusus dari Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) dr. Soeprapto Bengkulu turun langsung untuk menjemput Reka agar mendapatkan perawatan yang lebih layak.

Evakuasi ini dilakukan atas instruksi langsung dari Direktur RSJKO dr. Jasmen Silitonga, setelah kasus tersebut menarik perhatian dan mendapat atensi dari salah satu Anggota DPRD Provinsi Bengkulu.

Koordinator Tim Evakuasi RSJKO Bengkulu, dr. Leonardo Simbolon, menjelaskan bahwa pihaknya segera bertindak setelah menerima laporan mengenai kondisi Reka.

“Kami mendapat perintah langsung dari Direktur RSJKO untuk turun ke Lebong dan mengevakuasi Reka. Terlebih lagi, setelah kasus ini viral di media sosial dan adanya koordinasi dari pejabat Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan direktur kami, langkah ini menjadi prioritas,” ujar dr. Leonardo di sela-sela proses evakuasi pada Jumat sore.

Lebih lanjut, dr. Leonardo mengonfirmasi bahwa Reka Susanti memang pernah menjadi pasien di RSJKO Bengkulu.

Namun, seperti halnya pasien dengan gangguan kejiwaan lainnya, setelah diperbolehkan pulang, peran serta keluarga sangat penting dalam mendukung pemulihan pasien agar tidak mengalami kekambuhan.

“Kesembuhan pasien gangguan jiwa tidak hanya bergantung pada perawatan medis di rumah sakit, tetapi juga dukungan penuh dari pihak keluarga. Kami di RSJKO selalu siap memberikan perawatan terbaik bagi setiap pasien, namun peran keluarga sangat krusial dalam membangun kembali kondisi psikologis mereka,” tambahnya.

Kasus Reka menjadi sorotan setelah masyarakat mengetahui bahwa ia kembali dikerangkeng oleh keluarganya.

Tindakan ini diduga dilakukan karena keterbatasan pemahaman dan ketidakmampuan keluarga dalam menangani kondisi Reka pasca perawatan sebelumnya.

Dengan evakuasi ini, senoga Reka dapat menerima perawatan yang lebih intensif dan mendapatkan dukungan yang tepat untuk proses pemulihannya.

RSJKO Bengkulu siap memberikan layanan kesehatan jiwa yang maksimal dan mendorong peran serta keluarga dalam mendukung pasien setelah kembali ke lingkungan mereka, pungkas dr. Leonardo. (Rd)