Bengkulu Hits – Pembangunan jalan usaha tani (JUT) melalui Dana Desa (DD) tahap I Tahun 2024 telah selesai dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Batu Layang, Kecamatan Hulu Palik, Bengkulu Utara. Namun, penggunaan material galian C dalam proyek tersebut menimbulkan banyak pertanyaan.

SM, seorang warga Desa Batu Layang, menyatakan bahwa pembangunan jalan rabat beton tahap I sepanjang 150 meter telah selesai. Pembangunan JUT ini merupakan kelanjutan dari pekerjaan jalan yang sudah ada sebelumnya.

“Pembangunan jalan rabat betonnya sudah selesai sepanjang 150 meter. Dananya 194 juta rupiah, pembangunan jalan itu melanjutkan jalan yang lama,” kata dia.Jumat (28/6/2024).

Saat ditanya tentang tumpukan material koral di badan jalan desa, SM menyebutkan bahwa material tersebut adalah sisa dari pembangunan jalan rabat beton tahap I.

“Itu sisa material pembangunan jalan rabat beton tahap I. Rencananya, material itu akan dibawa ke jalan di atas dan digunakan pada tahap II,” ujarnya

Menariknya, saat berbicara dengan awak media, terungkap bahwa material yang digunakan untuk pembangunan jalan rabat beton di Desa Batu Layang berasal dari Sungai Ketenong.

“Material itu diambil dari Sungai Ketenong yang berada di belakang desa ini,” tandasnya.

Terpisah, Muksin, Kepala Desa Batu Layang, mengatakan bahwa pembangunan jalan rabat beton yang dilaksanakan merupakan tahap I dan berlokasi di Dusun I.

Namun, Muksin membantah bahwa material yang digunakan untuk pembangunan rabat beton tersebut berasal dari Sungai Ketenong.

“Itu tidak benar,” ujarnya singkat melalui telepon genggam.

Muksin juga menambahkan bahwa tumpukan material tersebut milik warga yang ingin membangun di rumahnya.

“Itu tumpukan milik warga, karena akan digunakan untuk membuat pelapis di rumahnya,” tutup Muksin. (NR)