Bengkulu Hits – Tempoyak, sebuah hidangan tradisional, dibuat dengan mengolah durian yang telah mengalami proses fermentasi. Hidangan ini dikenal dan disukai di banyak wilayah di Indonesia, karena rasanya yang unik, dengan sentuhan asam yang khas, dan aromanya yang kuat berasal dari proses fermentasi yang melibatkan durian.

Tempoyak, yang dikenal sebagai hidangan khas Bengkulu di Pulau Sumatera, Indonesia, merupakan favorit penduduk lokal dan sering disuguhkan dalam berbagai acara. Biasanya tersedia sebagai hidangan utama atau digunakan sebagai sambal atau tambahan dalam masakan tradisional, tempoyak menjadi bagian penting dari budaya kuliner Bengkulu.

– Berikut proses pembuatan tempoyak:

1. Pemilihan Durian
Durian yang matang dipilih karena memiliki rasa manis dan tekstur yang lembut.

2. Pengolahan Daging Durian
Daging durian dipisahkan dari bijinya dan dihaluskan.

3. Fermentasi
Durian yang telah dihaluskan kemudian dibiarkan terfermentasi dalam wadah kedap udara selama beberapa hari hingga satu minggu, memungkinkan bakteri alami untuk mengubahnya. Proses fermentasi ini adalah yang menciptakan cita rasa asam yang khas pada tempoyak.

– Penggunaan Tempoyak dalam Masakan:

1.Sambal Tempoyak
Tempoyak kerap diaduk dengan cabai, bawang, serta rempah-rempah lainnya guna menciptakan sambal tempoyak, yang umumnya dinikmati bersama nasi atau hidangan pendamping lainnya.

2.Gulai Tempoyak
Di beberapa wilayah, tempoyak dipakai sebagai komponen utama dalam pembuatan gulai, di mana tempoyak dicampur bersama ikan atau ayam, santan, dan rempah-rempah lainnya.

3.Lauk Pendamping
Tempoyak dapat dijadikan pelengkap berbagai hidangan tradisional lainnya.

– Cita Rasa dan Aroma

Tempoyak memang memiliki cita rasa yang sangat khas. Asamnya dari fermentasi, sentuhan manis dari durian, dan aroma kuatnya membuatnya jadi hidangan yang berani dan unik. Bagi penggemar, tempoyak adalah kenikmatan yang tak tertandingi.

Fermentasi menjadi faktor utama dalam memberikan karakter unik pada tempoyak, menjadikannya sebagai ilustrasi bagaimana penggunaan teknik pengawetan tradisional mampu menciptakan makanan dengan cita rasa yang istimewa dan kaya rasa. (NR)