Bengkulu Hits – Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) bersama dinas terkait menggelar rapat koordinasi untuk membahas kelanjutan pembangunan Pasar Tradisional Modern Arga Makmur, pada Kamis (03/10/2024).
Rapat ini diikuti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BAPELITBANGDA), serta Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Kepala Dinas PUPR Bengkulu Utara, Munadi S.P., melalui Kabid Cipta Karya, Rendi Nasukrana, menjelaskan bahwa rapat ini bertujuan untuk merancang lokasi strategis, seperti penempatan hydrant, tempat pembuangan sampah, dan lahan parkir.
“Rapat koordinasi yang digelar hari ini melibatkan berbagai pihak untuk menentukan titik-titik pembuatan hydrant, tempat pembuangan sampah, serta sarana dan prasarana lainnya guna memastikan pembangunan berjalan sesuai dengan jadwal dan standar yang telah ditetapkan,” jelas Rendi.
Lebih lanjut, Rendi menyampaikan bahwa pembangunan Pasar Tradisional Modern Argamakmur, yang dibiayai melalui dana APBN, saat ini telah mencapai sekitar 65 persen. Ia optimistis proyek ini akan rampung pada akhir Desember 2024.
“Sejauh ini, pembangunan sudah mencapai kurang lebih 65 persen, dan ditargetkan selesai pada akhir Desember tahun ini,” tambahnya.
Ia berharap, rapat koordinasi ini dapat memperkuat sinergi antar instansi dalam merealisasikan pembangunan Pasar Tradisional Modern Argamakmur.
“Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, proyek ini diharapkan mampu selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat,” harapnya
Pembangunan pasar ini juga diharapkan akan menjadi pusat ekonomi baru bagi masyarakat Argamakmur, serta mampu meningkatkan fasilitas perdagangan yang lebih modern dan nyaman bagi para pedagang maupun pengunjung.
Dengan pasar yang lebih representatif, diharapkan aktivitas ekonomi lokal dapat semakin berkembang, memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat setempat. (NR/Adv)