Bengkulu Hits – Ketua Forum Masyarakat Bersatu Peduli (FMBP), Sosri, menyampaikan kekecewaan atas tindakan yang diambil oleh pihak Agricinal pada pagi ini, sekitar pukul 07.00 WIB. Perusahaan perkebunan tersebut diduga secara diam-diam mengerahkan karyawan untuk membuka blokade akses ke pabrik mereka secara paksa, Kamis (5/12/2024).

Langkah ini memicu ketegangan di lapangan karena massa yang melakukan blokade menilai tindakan tersebut sebagai upaya konfrontatif yang tidak mempertimbangkan dialog dengan warga. Sosri menegaskan bahwa melibatkan karyawan dalam situasi ini justru memperkeruh keadaan.

BACA JUGA:   Meski Diguyur Hujan Tak Melunturkan Niat Arie Septia Adinata Mengantarkan Berkas Pencalonan Dirinya ke DPC PDI-P dan Gerindra

“Upaya seperti ini sangat disayangkan. Karyawan dijadikan alat untuk bentrok dengan warga, yang sebenarnya bisa dihindari jika pihak perusahaan membuka ruang komunikasi lebih baik,” ujar Sosri.

Blokade tersebut dilakukan oleh massa sejak pagi hari sebagai bentuk protes terhadap tindakan perusahaan yang dianggap tidak adil. Massa memutuskan memblokade semua akses jalan menuju pabrik setelah perusahaan membuka paksa blokade yang sebelumnya dipasang warga.

BACA JUGA:   Komunitas Anak Musik Bengkulu Utara Deklarasi Dukungan untuk Asa sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara

Hingga berita ini diturunkan, situasi di lokasi masih memanas, dan warga mendesak pihak Agricinal untuk segera mengambil langkah damai guna menghindari konflik yang lebih besar. Forum FMBP juga menyerukan agar pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan aparat penegak hukum, segera turun tangan untuk memediasi persoalan ini.

Pihak Agricinal sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait kejadian tersebut. Sementara itu, warga berharap agar perusahaan mengedepankan dialog dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak. (NR)