Bengkulu Hits – Suasana penuh haru dan kehangatan menyelimuti Masjid Istiqomah, Desa Coko Enau, Kecamatan Kaur Utara, Senin (24/3/2025). Bupati Kaur, Gusril Pausi, S.Sos, M.AP, bersama rombongan kembali menggelar Safari Ramadan 1446 H di tanah kelahirannya sendiri, menghadirkan momen penuh makna bagi masyarakat setempat.
Ditemani Wakil Bupati Abdul Hamid, S.PdI, Sekda Kaur Dr. Drs. Ersan Syahfiri, MM, para asisten, Ketua Baznas, kepala OPD, serta Ketua TP-PKK Ny. Poppy Tatriansi Gusril, Bupati memilih untuk menutup rangkaian Safari Ramadan Pemkab Kaur dengan sesuatu yang istimewa.
Awalnya, kegiatan ini telah berakhir sehari sebelumnya di Desa Bandu Agung. Namun, hati Bupati memanggilnya untuk kembali ke tanah kelahiran, berbagi kebersamaan dan mempererat ikatan dengan masyarakat yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidupnya.
Safari Ramadan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan wujud kecintaan dan kepedulian.
Seperti biasa, kegiatan diawali dengan berbuka puasa bersama di rumah keluarga Bupati, lalu dilanjutkan dengan salat Magrib, Isya, dan Tarawih berjamaah, serta diakhiri dengan ceramah agama yang menyejukkan hati.
Dalam sambutannya, Karsun, tokoh masyarakat Desa Coko Enau, tak kuasa menyembunyikan rasa syukur dan bangganya atas kehadiran pemimpin daerah mereka.
Dengan suara penuh haru, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada Bupati dan rombongan yang telah memilih desa ini sebagai penutup Safari Ramadan.
Bagi Bupati Gusril Pausi, kembali ke tanah kelahiran bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan hati.
Dalam silaturahminya, ia mengungkapkan bahwa meskipun Safari Ramadan Pemda telah selesai, ia merasa ada yang kurang jika belum menyapa masyarakat desa tempat ia dibesarkan.
“Saya ingin berbagi kebersamaan dengan masyarakat di sini, merasakan langsung suasana Ramadan di tanah kelahiran saya. Ini bukan sekadar kunjungan, tapi juga upaya untuk memperkuat ikatan batin antara saya dan warga Desa Coko Enau,” ujarnya dengan mata berbinar.
Namun, di balik kebahagiaan, terselip keprihatinan. Masjid Istiqomah, yang menjadi kebanggaan warga, menghadapi kendala keterbatasan lahan untuk diperluas.
Bupati pun mengajak seluruh pihak untuk bermusyawarah mencari solusi terbaik.
“Saya ingin melihat masjid ini berkembang, tapi tentu harus dengan kesepakatan dan musyawarah keluarga ahli waris. Semoga ada jalan terbaik agar masjid ini bisa semakin nyaman untuk masyarakat,” tambahnya penuh harap.
Di sela-sela acara, Bupati juga menegaskan pentingnya penyelesaian jembatan gantung Tangga Manik yang menjadi akses vital bagi warga.
Ia meminta OPD terkait untuk segera menuntaskan proyek tersebut demi kemudahan mobilitas masyarakat.
Tak hanya kata-kata, kepedulian Bupati juga diwujudkan dalam bentuk bantuan. Ia menyerahkan bantuan uang tunai Rp5.000.000, ditambah Rp10.000.000 untuk Masjid Istiqomah.
Dari Kementerian Agama, diberikan jadwal salat, mushaf Alquran, serta tali asih bagi lima mustahik.
Tak ketinggalan, BAZNAS turut memberikan bantuan Rp2.000.000 bagi 20 mustahik, serta tali asih Rp1.670.000 untuk kelompok rebana.
Malam itu, Masjid Istiqomah bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu dari kasih sayang seorang pemimpin kepada rakyatnya.
Safari Ramadan kali ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi jejak cinta dan kepedulian yang akan terus diingat oleh masyarakat Desa Coko Enau. (Mcb/Adv)