Bengkulu Hits – Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur mengadakan rembuk stunting pada Rabu, 19 Maret 2025, guna membahas strategi efektif dalam menangani masalah tersebut. Rapat dipimpin oleh Wakil Bupati Kaur, Abdul Hamid, S.Pd.I, didampingi oleh Asisten II Lianto, SP, serta Kepala Bepperinda, Dr. Ir. Hifthario Syahputra. Kegiatan ini juga melibatkan unsur FKPD dan berbagai OPD terkait.

Dalam sambutannya, Wabup Abdul Hamid menegaskan bahwa seluruh instansi terkait harus bekerja secara optimal dalam upaya menurunkan angka stunting.

Menurutnya, rembuk ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi harus berlanjut dengan aksi nyata di lapangan.

“Melalui pertemuan ini, kita mendengar berbagai masukan untuk menurunkan angka stunting di Kaur. Berdasarkan data tahun 2023, angka stunting di daerah ini mencapai 14,3 persen. Target kita pada 2025 adalah menurunkannya hingga 2-4 persen,” ujar Wabup.

Dari hasil pembahasan, telah diidentifikasi lokasi-lokasi yang memiliki kasus stunting tinggi, serta strategi yang akan diterapkan dalam penanganannya.

Data menunjukkan bahwa terdapat 114 warga yang terindikasi stunting di Kabupaten Kaur, tersebar di 192 desa dan 3 kelurahan.

Pemda Kaur berkomitmen untuk memberikan perhatian lebih pada daerah yang memiliki tingkat stunting tinggi agar angka kejadian dapat ditekan.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah dirancang, diharapkan angka stunting dapat mencapai 12,5 persen sesuai target Provinsi Bengkulu, bahkan lebih rendah.

Wabup Abdul Hamid juga menekankan pentingnya aksi konkret di lapangan. Ia meminta seluruh tenaga kesehatan, pekerja sosial, dan pihak terkait lainnya untuk turun langsung dan memastikan bantuan yang diberikan benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.

“Kita tidak ingin program ini hanya sebatas rapat atau diskusi. Setiap tindakan harus nyata dan memberikan hasil yang signifikan,” pungkasnya. (Mcb/Adv)